Sastrawan Bicara Siswa Bertanya (SBSB 2011)
Monday, July 04, 2011
SASTRAWAN BICARA SISWA BERTANYA (SBSB)
TAHUN 2011
Apakah Sastrawan Bicara Siswa Bertanya (SBSB) itu ?
Sastrawan Bicara Siswa Bertanya adalah suatu event atau kegiatan yang pada awalnya digagas oleh Taufik Ismail pada majalah Horison dan kini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia bertujuan untuk meningkatkan budaya gemar membaca dan menulis serta menyayangi pelajaran sastra di kalangan siswa SMP/MTs Negeri
dan Swasta yang ada di Indonesia dengan melibatkan langsung para sastrawan terkemuka yang ada di Indonesia seperti Taufik Ismail, Putu Wijaya, Joni Ariadinata, Agus R. Sarjono,
Dinullah Rayes, Asma Nadia, Cecep Syamsul Hari, Clara Shinta Rendra, Jamal D. Rahman, D. Zawawi Imron, Imam Soleh dan beberapa sastrawan tekenal lainnya.
Kegiatan ini dilaksanakan hampir di seluruh kabupaten / kota se-Indonesia seperti Mataram, Balikpapan, Lampung, Yogjakarta, Nusa Tenggara Barat, Gorontallo, Semarang, Bali, Jakarta, Bandung, dan beberapa kota lainnya. Pada tahun ini kota Medan terpilih sebagai Penyelenggara kegiatan Sastrawan Bicara Siswa Bertanya (SBSB) dan SMP Negeri 39 Medan mendapat kehormatan untuk melaksanakan kegiatan tersebut yang Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2011. Tidak pernah terbayangkan dari banyaknya sekolah SMP/MTs Negeri dan Swasta yang ada di Indonesia, SMP Negeri 39 Medan telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia sebagai tuan rumah yang akan melaksanakan kegiatan tersebut yang akan dihadiri oleh ± 600 pelajar SMP/MTs Negeri dan Swasta yang ada dikota Medan.
Pada acara tersebut para sastrawan akan terlibat langsung dengan para siswa yang dilakukan dengan memberikan ceramah umum bentuk paparan proses kreatif, tanya jawab dan penampilan karya sastra berupa pembacaan puisi oleh siswa dan pentas seni. Dengan turunnya sastrawan untuk berbicara langsung kepada siswa/i di kota Medan, diharapkan minat baca kalangan pelajar, khususnya karya satra dan seni, bisa semakin tinggi dan siswa bisa menimba ilmu secara langsung dengan menanyakan kiat-kiat sukses menjadi seorang sastrawan serta membangkitkan sensitivitas siswa untuk menjadi makhluk sosial dan bereligi. Dengan mendatangkan sastrawan tingkat nasional, diharapkan kepada seluruh siswa mampu memberikan penghargaan terhadap sastra dan budaya serta lebih meningkatkannya. Serta dengan harapan dengan kegiatan ini akan muncul sastrawan masa depan dari kota Medan.
Berikut ini adalah Sastrawan (Nara Sumber) yang akan menghadiri kegiatan Sastrawan Bicara Siswa Bertanya yang dilaksanakan di SMP Negeri 39 Medan yaitu :
1. PUTU WIJAYA
Putu Wijaya lahir di Tabanan, Bali, 11 April 1944. Karya-karya dramawan dan penulis cerita pendek paling produktif di Indonesia yang atas undangan Fulbright pernah mengajar di Amerika Serikat antara 1985-89 antara lain: Telegram (1972; novel yang memenangkan hadiah Sayembara Mengarang Roman DKJ 1971), Stasiun ( 1977 ; novel pemenang hadiah
Sayembara Mengarang Roman DKJ 1971), Dar-Der-Dor (1996), Aus (1996), Zigzag (1996), Tidak (1999). Sejumlah karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Rusia, Perancis, Jerman, Jepang, Arab, dan Thailand. Pada tahun 1991, atas prestasi dan pencapaiannya dalam bidang kebudayaan, ia menerima Anugerah Seni dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2. AGUS R. SARJONO
Agus R. Sarjono dilahirkan di Bandung, Jawa Barat, 27 Juli 1962. Menulis puisi dan esai. Karya-karya penyair yang juga redaktur majalah sastra Horison ini antara lain: Puisi dan Beberapa Masalahnya (1993; [ed.]), Kenduri Air Mata (1994), Sastra Indonesia dalam Empat Orde Baru (2001), Bahasa Indonesia dan Bonafiditas
Hantu (2001), Suatu Cerita dari Negeri Angin (2001; edisi bahasa Inggris: A Story from the Country of the Wind). Karya-karya terjemahannya: Kepada Urania (1998; Joseph Brodsky) dan Impian Kecemburuan (1998; Seamus Heaney). Selain itu, karya-karyanya tersebar di berbagai antologi di dalam dan luar negeri.
3. IMAN SOLEH
Iman Soleh adalah seorang sastrawan yang bergelut di bidang teater (monolog) yang dilahirkan pada tanggal 5 Maret di Bandung ini merupakan motor penggerak untuk seluruh kegiatan itu. Seniman ini dibesarkan orangtua dan hingga kini hidup tinggal bersama warga
Ledeng di Gang Bapak Eni. Sebagai seorang seniman, Iman merasa beruntung karena para tetangganya banyak yang sudah lama berkesenian.
4. JAMAL D. RAHMAN
Beliau dilahirkan di Lenteng Timur, Sumenep, Madura, 14 Desember 1967. Alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura dan kemudian IAIN (kini UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Menyelesaikan S2 pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI), dan kini mahasiswa S3 di FIB-UI.
Puisi-puisinya bnyak diterbitkan di media massa dan kumpulan cerpen. Sekarang bergiat di majalah Horison dan membentuk sanggar-sanggar sastra di sekolah. Buku puisinya: Airmata Diam (1993), Reruntuhan Cahaya (2003), Garam-garam Hujan (2004), dan Burn Me with Your Letters (terjemahan Nikmah Sarjono, 2004). Di samping diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, puisi-puisinya diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dan Portugal.
BERI KOMENTAR EA
THANKS :)
0 comments:
Post a Comment